Senin, 09 Januari 2012

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

A. Apakah RPP itu?
Berdasarkan PP 19 Tahun 2005 Pasal 20 dinyatakan bahwa:
”Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar”.

SAHABAT ATAU CINTA

-->
Pagi itu, di tengah teriknya matahari di bulan November, seorang gadis berseragam SMA sedang tertunduk lesu. Ia memegangi sebuah sapu tangan  biru  muda. Perlahan-lahan saputangan itu basah. Gadis itu menangis. Tak lama kemudian, tumpahlah semua tangisnya. Ia menangis sejadi-jadinya.
Siang itu, taman tidak begitu ramai. Sehingga tak banyakjuga orang yang berkunjung ke sana.
“radit…….” Rintihnya sambil mencoba menghentikan tangisnya

aku terjatuh

Ya Allah ya tuhanku, mengapa aku sangat nyaman berada di tempat yang penuh dengan kaksiatan ini, bahkan aku menikmatinya.
Tangan ini ingin sekali menyentuhnya, menjamahnya, tapi naluriku mencegahnya. Setiap kali keinginan itu muncul, selalu saja naluri yang menjawabnya.
Malam itu, ketika aku merasa bahwa “dia” have a feel denganku, aku merasa sangat nyaman
Malam itu, dia menanyakan padaku apakah aku tidak ingin pulang. Aku diam, dan hanya memandang matanya. Dia tahu apa jawabanku. Dia menjawab kembali “udah jam segini….” Aku terdiam . dia kembali melanjutkan kata-katanya “ntar kemalaman di jalan, belum macetnya”.
Sebenarnya aku ingin sekali pulang. Tapi, aku tahu kalau aku mengatakan itu, ia akan menurutinya. Tapi aku tidak mau ia merasa terbebani dengan keinginanku.
Mengapa ketika ia menuruti semua keinginanku, aku selalu merasa terlindungi, merasa nyaman olehnya, apakah ini perasaan yang lumrah? Yang umum dirasakan oleh orang-orang yang ada di dekatnya? Aku takut mengartikan perlakuannya itu. Ketika aku mengira itu adalah perlakuan istimewa, aku takut aku akan jatuh lagi. Aku takut aku kecewa lagi. Aku takut aku akan terjerumus lagi ke dalam lubang yang sama yang pernah aku masuki dulu.
Tetapi, jika aku mengartikan bahwa itu adalah perlakuan yang sering ia tunjukkan pada orang-orang di sekitarnya, mengapa aku selalu mengira bahwa itu salah……?
Mungkin karena aku tidak pernah mendapatkan perlakuan seperti itu sbelumnya, dan mungkin itu ia lakukan untuk mendorongku dan memberiku semangat. Tapi kenapa hatiku selalu membantah bahwa itu adalah…………… agrh………… tuhan, bantu aku. Aku tidak ingin berjlan sendiri tanpa petunjuukmu,
Ketika aku ingin melakukan sesuatu, dialah yang pertama kali merespon perkataan ku, itu membuat hatiku selalu ingijn mengaguminya, berada di dekatnya, dan ingin selalu bersamanya.
Mengapa perasaan ini selalu bergejolak tiap aku bersamanya selama sehari, ataukah ini memang cobaan untukku, atau ujian untuk kesuksesanku,………
Berbeda ketika waktu itu, ketika wanita itu mengutarakan bagaimana perasannya terhadap “dia”. Aku kaget waktu itu, denga cermat dan seksama aku mendengarkan semua ceriteranya tentang “dia”. Aku kaget, kagum, kecewa. Yah. Ku kagum karena ia mempunyai sifat seperti yang wanita itu katakana. Aku kaget karena ternyata sederet tulisan yang kubaca dibukuny waktu itu dalah tulisan tentang “dia”. Aku kecewa, kecewa karena bukan aku yang berada di posisi itu ketika itu. Aku kecewa karena ternyata sebegitu berartinya “dia” bagi wanita itu. Aku kecewa karena ternyata hanya wanita itu yang bisa membuatnya sadar akan perilaku-perilakunya yang salah. Aku kecewa karena aku hanya orang baru antara wanita itu dan “dia”. Aku kecewa, ingin rasanya aku berteriak sekencang-kencangnya waktu itu. Tapi aku tak mampu. Aku hanya bisa menangis. Menangisi semuanya. menangisi kebodohanku. Menangisi ketidaktahuanku.
Aku selalu sadar ketika melihat mereka berdua saling bercengkrama. Aku sadar bahwa aku hanyalah bagian terkecil dari hidupnya yang mungkin tak pernah berarti, atau bahkan aku tidak pernah di anggapnya. Yang mungkin hanya ada ketika saat yang tidak terlalu baik, yang selalu merepotkannya, yang selalu membuatnya berpikir, yang selalu membuatnya tidak nyaman. Aku ingin mati. Aku ingin menghilang dari muka bumi ini. Tapi akau tak mungkin melakukannya.
Entah pada siapa lagi aku harus bercerita. Aku ingin sekali menghilangkan perasaanku ini. Tapi, mengapa setiap kali aku di dekatnya, aku selalu merasakan hal yang aneh seperti itu. Mengapa perasaan itu dating di waktu yang tidak tepat,
Ingin sekali aku mengacuhkan perasaan itu, aku tidak mau kecewa lagi. Sudah cukup semua kenangan kenangan buruk itu menghatuiku tiap malam. Tapi kenapa stiap aku berada di dekatnya, aku tidak ingin jauh darinya, aku ingin terus berada di dekatnya