Bagaimana asal muasal rumusan NDP?
Bagaimana aplikasi NDP PMII dalam kehidupan ?
Rumusan NDP
Ada tiga rumusan Nilai Dasar Pergerakan PMII, diantaranya
adalah tauhid, hubungan manusia dengan tuhannya, dengan sesama manusia, dan
dengan alam. Di dalam rumusan Nilai Dasar pergerakan, islam mendasari, memberi
semangat, serta Elan Vital pergerakan.
Dalam artian semua aspek nilai dasar pergerakan berdasarkan atas ajaran islam. Dimana
ajaran islam itu terbangun berdasarkan tiga prinsip. Yaitu iman (aspek akidah),
islam (aspek islam) dan ihsan (aspek akhlak). Disini islam dijadikan dasar
dalam bergerak. Karena PMII sendiri muncul dari rahim organisasi keagamaan dan
kemasyarakatan (diniyyah ijtima’iyah ), yaitu NU (lihat history PMII).
Meskipun PMII merupakan rebuah organisasi pergerakan kemahasiswaan, yang notabene lebih mengkiprahkan dirinya di dunia kampus dan luar kampus, namun Nilai dasar yang dijadikan sandaran adalah nilai-nilai yang berasal dari 3 pilar islam. Ini mengindikasikan bahwa PMII bukanlah organisasi yang hanya mengusung sisi kemahasiwaan dari dunia pergerakan, namun juga menekankan sisi keagamaan yang nantinga akan diaplikasikan dalam ranah keindonesiaan. Maksud dari ranah keindonesiaan disini adalah bahwa indonesia adalah negara yang bhineka rakyatnya, bangsanya, sukunya, dan bahasanya. Seorang kader PMII harus bisa menerapkan setiap nilai dasar PMII dalam ranah tersebut. Sehingga terjadi keseimbangan antara aspek vertikal dan horizontal.
Meskipun PMII merupakan rebuah organisasi pergerakan kemahasiswaan, yang notabene lebih mengkiprahkan dirinya di dunia kampus dan luar kampus, namun Nilai dasar yang dijadikan sandaran adalah nilai-nilai yang berasal dari 3 pilar islam. Ini mengindikasikan bahwa PMII bukanlah organisasi yang hanya mengusung sisi kemahasiwaan dari dunia pergerakan, namun juga menekankan sisi keagamaan yang nantinga akan diaplikasikan dalam ranah keindonesiaan. Maksud dari ranah keindonesiaan disini adalah bahwa indonesia adalah negara yang bhineka rakyatnya, bangsanya, sukunya, dan bahasanya. Seorang kader PMII harus bisa menerapkan setiap nilai dasar PMII dalam ranah tersebut. Sehingga terjadi keseimbangan antara aspek vertikal dan horizontal.
·
TAUHID
Aspek pertama dari Nilai Dasar Pergerakan
PMII adalah Tauhid. Mengacu pada aspek akidah dalam pilar pertama islam, akidah
merupakan aspek yang harus dibangun terlebih dahulu. Dari beberapa poin dari aspek
akidah, PMII hanya menjadikan tauhid sebagai nilai dasar pertama. Hal
ini dikarenakan tauhid adalah poin yang diatas segala-galanya dari beberapa
poin aspek akidah. Karena tauhid juga merupakan sebuah kepercayaan yang
dijadikan landasan bagi setiap orang. Bila
setiap orang sudah bertauhid terhadap tuhannya, maka apapun yang diperintahkan
tuhannya akan dilakukannya. Begutipun dengan apa yang dilarang oleh-Nya.
Lalu bagaimana cara bertauhid?
Tauhid adalah meng-esakan tuhan. Dimana yang
dimaksud tuhan disini adalah Allah. Bagaimana cara mempercayai bahwa Allah itu
ada, dan ia hanya ada satu? Bagaimana juga cara mempercayai bahwa Allah adalah
yang menciptakan segala yang ada di alam ini?
Di dalam al-Qur’an telah banyak ayat yang
menerangkan bahwa Tuhan kita (Allah) hanya satu, Dialah yang menciptakan segala
alam ini. Seperti yang dijelaskan dalam surat Al-Ikhlas:1-4
·
HUBUNGAN MANUSIA DENGAN ALLAH
Aspek kedua dalam Nilai Dasar Pergerakan
PMII adalah hubungan manusia dengan Allah. Aspek ini seringkali dianggap sama
dengan aspek NDP yang pertama. Padsahal bila dilihat esensinya sangat berbeda
sekali. Aspek tauhid yang dibangun adalah sisi teologis atau
keimanan(kepercayaan) seseorang. Tauhid hanya ada di dalam hati. Hanya hati
yang mengetahui apakah ia benar-benar bertauhid atau tidak. Sedangkan aspek hablumminannalah berada pada ranah
tindakan atau sikap, aspek ini didasarkan pada aspek syari’ah dalam pilar
islam. Aspek ini merupakan aplikasi apabila aspek tauhid sudah terpenuhi. Jadi bila
dikatakan tauhid merupakan pondasi dari sebuah bangunan, maka syariah merupakan
bangunannya. Bangunan tidak akan bisa berdiri tanpa pondasi. Begitu pula
pondasi akan tidak berguna bila tidak ada bangunan. Hablum minallah merupakan salah satu poin dari aspek syari’ah yang
pertama. Dimana sering dikatakan bahwa
hubungan manusia dengan Allah disebut ibadah. Ibadah disini dalam artian semua
perilaku ataupun gerak langkah yang ditujukan kepada sang pencipta.
·
HUBUNGAN MANUSIA DENGAN MANUSIA
Aspek NDP yang ketiga adalah hubungan
manusia dengan manusia. Aspek ini juga
didasarkan pada aspek syari’ah dalam pilar islam. Setelah mengamalkan tauhid
dan juga hablum minallah, aspek
selanjutnya yang diamalkan adalah hablum
minannas. Aspek ini mengatur hubungan manusi dengan manusia, dalah istilah
islam dikenal dengan nama mu’amalah. Sebuah
hubungan, baru bisa disebut seimbang bila ia tidak hanya mementingkan satu
pihak. Dalam artian, bukan hanya hubungan dengan sang pencipta yang dieratkan. Tetapi
hubungan antar manusia juga perlu dilakukan. Hal ini pun tridak terlepas dari
peran seorang mahasiswa sebagai agen of
social. Selain sebagai mahasiswa, seorang manusia juga tidak bisa
melepaskan didinya sebagai makhluk sosial yang tidak bisa hidup tanpa orang
lain. Jadi bukan hanya hubungan antar mahasiswa ,saja yang dibangun, seorang
kader PMII juga harus bisa berbaur dengan masyarakat sekitar, agar hubungan
dengan sesama manusia bisa seimbang.
·
HUBUNGAN MANUSIA DENGAN ALAM
Aspek NDP yang terakhir adalah hubungan
manusia dengan alam. Alam merupakan tempat kita hidup dan berpijak. Tanpa adanya
alam, kita tak akan bisa berapresiasi. Hubungan manusia dengan alam juga merupakan
salah satu dari aspek syari’ah dalam pilar islam. Dalam pilar islam aspek syari’ah
terbagi atas dua poin. Yang pdrtama yaitu tata cara yang mengatur hubungan
manusia dengan tuhannya yang biasa disebut dengan ibadah, yang kedua, tata cara
yang mengatur hubuingan manusia dengan manusia dan alamnya, yang biasa disebut
dengan mu’amalah. Aspek terakhir ini merupakan indikasi bahwa seorang kader
PMII, harus bisa melakukan perbuatan yang tidak merusak alam. Segala
gerak langkahnya harus tetap memperhatikan alam. Ia harus memperhatikan apa
yang bias ia berikan terhadap alam yang telah memberikan ia banyak kenikmatan.
Dari keempat aspek diatas, kita sebagai kader PMII harus bisa
melakukan semua aspek diatas dengan seimbang. Dalam artian, apa yang kita lakukan
harus bermanfaat bagi sesame, bagi alam, yang tentunya juga mempunyai nilai
ibadah tersendiri di mata sang pencipta. Dari keempat aspek diatas, terlihat
jelas bahwa yang lebih ditekankan adalah aspek syari’ah. Di dalam islam
sendiri, terdapat lima hal yang harus dilakukan seorang muslim apabila ia telah
mengamalkan aspek akidah. Orang islam sering menyebut lima hal ini sebagai
rukun islam. Yaitu, syahadat, sholat, zakat, puasa dan haji. Apabila kita
telisik lebih dalam, kelima poin diatas selain mempunyai nilai ibadah terhadap
sang pencipta, juga mempunyai nilai mu’amalah bagi sesame manusia dan
lingkungan. Seperti zakat, puasa, dan
haji. Ketiga aspek tersebut telah jhelas membawa manfaat tersendiri bagi sesame
manusia maupun alam sekitar. Terlepas dai lima rukun islam, dalam hokum fiqih
telah banyak diatur berbagai macam jenis mu’amalah. Seperti sedekah, infaq,
wakaf, jual beli, sewa-menyewa, pinjam-meminjam, khiyar, dan lain sebagainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar